Oleh Yulli Afriyani
Wajah kami kedinginan
Ditampar angin malam
Ditoko emperan
Kami rebahkan badan
Melihat kami kau tak sudi
Mencium bau kami kau ludahi
Tong sampah sumber perut kami
Sisa-sisa kami peluk dan cintai
Kami tangan hamparan tak punya
Rambut kumal sampah kehidupan
Baju bolong wajah kotor
Kami hidup dari sisa-sisa
Kami tak kenal hujan dan panas
Demi mengais sisa sampah kehidupan
Kami hidup belas kasihan
Kau hempas tangan kami
Kau anggap kami sampah kehidupan
Pariaman
Posting Komentar