Oleh Muhammad Suhail
Hancur
Rasa kecewa yang pantas ku tuturkan
Apa itu pengorbanan
Kata percuma mungkin lebih layak menjadi pedoman
Waktu yang berjalan begitu syahdu
Ku sisihkan tenaga demi senyuman itu
Ah bodohnya diriku
Bahkan diriku pun tak terlintas di ingatan
Bodohnya bodohnya diriku
Hey kau itu tak dianggap
Ah tidak, aku masih diperlukan
Walaupun cuma dongeng yang menggelitik di telinga nya
Kadang sadar lebih indah dari seni
Membiarkan hancur kadang lebih indah
Hanya pelukis yang punya kuas
Ku sadar ku tak punya segala nya
Padang, 9 Oktober 2022
Posting Komentar