Manusia Autentik, Absurb, dan Cinta

Sumber Lusy Juliana Putri/Sidang Munaqasah Hari Ke-empat 


lajurinfo.my.id- Pada hari Jum'at, 7 Februari 2025 ujian munaqasah dilanjutkan lagi. Sidang pagi ini dibuka oleh Mutia Khairanisa. Pembahasan yang diangkat penulis adalah, "Eksistensiasilisme Albert Camus dalam Novel The Midnight Library Karya Matt Haig". Pembahasan yang sangat menarik, sehingga penguji 1 Bapak Dr. Erwin, M.Ag meminta tambahan waktu pada Ketua Sidang.


Pembahasan skripsi tentang Eksistensialisme Albert Camus ini menjelaskan tentang cara hidup manusia berkaitan dengan kehidupan yang absurb. Mutia Khairanisa menjelaskan dalam presentasinya bahwa manusia bebas untuk memilih, tetapi untuk menjadi manusia autentik seseorang harus memberontak. Artinya tidak boleh menyerah dengan kehidupan yang absurb seperti penderitaan dan rasa sakit, sehingga melakukan bunuh diri. 


Pemberontakan yang dimaksud oleh Albert Camus bukan untuk keluar dari kehidupan absurb, tetapi harus menyadari bahwa hidup itu tidak ada gunanya dan segala yang kita usahan hanya akan menuju kematian atau kesia-sian, akan tetapi meskipun begitu hidup tetap harus diperjuangkan. Manusia autentik adalah yang hidup dengan diri sendiri yaitu dengan nilai-nilai sendiri atau mengarahkan manusia pada kebenaran-kebenaran yang bersifat universal.


Mutia sebagai pembuka sidang pagi ini berkomentar saat diwawancarai, "Sidang skripsi ternyata tidak semengerikan itu."


Tidak kalah seru, sidang yang dilanjutkan pada pukul 9.30 WIB. membahas konsep cinta dalam pandangan dua tokoh sufi. Penulis Skripsi bernama Latifah Hasanah mengangkat judul, "Perbandingan Konsep Cinta Rabi'ah Al-Adawiyyah dan Jalaluddin Rumi". 


Ternyata pembahasan tentang cinta tidak lekang dimakan waktu, karena cinta merupakan sesuatu fundamental dalam diri manusia. Bahkan kehidupan ini dapat diartikan sebagai cinta. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang cinta ataupun eksistensiasilisme punya keunikan masing-masing.


Penulis: Melani Novita Sari 

Post a Comment